HUKUM PERSAHABATAN

HUKUM PERSAHABATAN

Memilih sahabat yang baik merupakan salah satu obat hati. Kita pernah mendendangkannya dalam lagu tombo ati, tapi bagaimana sahabat sejati itu? Sesungguhnya teman-teman, itu dapat dijadikan sebagai penghibur hati saat kesedihan melanda. Seseorang diantara mereka mengatakan, “Seandainya tidak ada kekhawatiran, tentulah aku tidak akan bergaul dengan orang lain.

Kami adalah dua orang teman

Yang dipertemukan oleh masa

Dan mengalami pahit getirnya hidup bersama-sama

Sehingga kami menjadi akrab.

Teman-teman akrab pada hari itu (kiamat) sebagaimana menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS Al-Zukhruf {43}:67) Seorang penyair mengatakan sehubungan dengan musafir yang asing.

Berkata Umar bin Khaththab r.a, “Bersahabatlah dengan sahabat yang jujur; sebab engkau akan berada di sisi mereka, sebab mereka hiasan dalam kesenangan, dan menjadi bekal saat ada bencana. Dudukkan urusan temanmu sesuai dengan kebaikan-kebaikannya sampai dia membawakan untukmu sesuatu yang engkau benci dari dirinya. Hindarilah musuhmu sert berhati-hatilah terhadap temanmu kecuali yang terpercaya. Dan tidak ada sahabat terpercaya kecuali orang yang takut kepada Allah. Janganlah engkau bergaul dengan orang durjana; dikhawatirkan engkau belajar pada kedurjanaannya. Dan janganlah engkau membuka rahasiamu kepadanya. Mintalah nasehat dalam urusanmu kepada mereka yang sangat takut kepada Allah. “

 

Ibnul Qayim mengutip pendapat para ulama, mengemukakan enam manfaat bergaul dengan orang-orang saleh: (1) dapat mengubah diri kita dari ragu-ragu menjadi yakin; (2) dari riya’ menjadi ikhlas; (3) dari lalai menjadi ingat (zikir); (4) dari cinta dunia menjadi cinta akhirat; (5) dari sombong menjadi tawaduk; (6) dari buruk perangai menjadi orang yang mau menerima nasehat.

Hadist berikut mengungkapkan bahwa di akhirat pun sahabat-sahabat kita yang saleh di dunia masih ingat kepada kita. “Ketika Allah telah membersihkan orang mukmin dari neraka-sementara mereka tetap beriman-maka tidak pernah ada perdebatan salah seorang diantara kalian dengan temannya dalam masalah haknya di dunia lebih sengit

daripada perdebatan orang Mukmin tersebut dengan Tuhan mereka tentang nasib teman-teman yang telah masuk ke neraka. Mereka berkata, “Tuhan teman-teman kami dahulu juga shalat, puasa dan haji bersama kami kemudian Engkau memasukkan mereka ke neraka. ‘Dia (Allah) berfirman, ‘pergilah dan keluarkanlah di antara mereka orang yang kalian kenali!’ lalu mereka mendatanginya kemudian berusaha mengenali wajahnya, di mana wajah mereka tidak termakan api (masih utuh). Ada juga diantara mereka yang sudah termakan api hingga sebagian pundaknya. Ada juga diantara mereka sudah termakan api hingga kedua mata kakinya. Kemudian mereka mengeluarkannya. Mereka berkata ‘ Tuhan kami telah mengeluarkan orang yang telah engkau perintahkan kepada kami!’ Dia (Allah) lalu berfirman, ‘keluarkanlah orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat satu dinar. Lalu orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat setengah dinar, lalu orang yang dalam hatinya masih ada keimanan (meskipun hanya) seberat satu biji sawi.” (HR. Ibnu Majah).

Albert Einstein menulis,“ seseorang yang sukses adalah orang yang menerima banyak hal dari orang lain, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan apa yang ia berikan kepada orang lain. Dan nilai seseorang seharusnya dilihat dari apa yang ia berikan, dan bukan dari apa yang ia terima. “ sementara Jacques Delile menyatakan, “Takdir menentukan siapa orang tua kita, tetapi pilihan yang menentukan siapa teman kita.”

Inilah hukum persahabatan, sebuah persahabatan tak mungkin ada tanpa kepercayaan dan kepercayaan tak mungkin ada tanpa kejujuran. Seorang teman adalah seseorang yang memberikan kita seluruh kehidupan, “Dengan menjalin persahabatan sejati, kita membangun landasan kukuh yang menjadi dasar perdamaian dunia, “ujar Gandhi. Sedang grup music legendaries The Beatles, “Aku bias melalui segalanya dengan bantuan teman-temanku.”

Saduran dari buku Meraih Kebahagiaan dan La Tahzan

11 Tanggapan

  1. Assalamualaikum,

    sesungguhnya persahabatan itu sangat indah…ia ikatan suci tanpa noda “sahabat sejati”…!???? beruntunglah yang telah menemukannya

  2. asslm wah iya benar juga yang lu bilang ………………………………. tp saya sekarng ini melihat banyak jg manusia yang suka bersahabat dengan syetan .bagaimanami itu apa mereka juga mersakan indah ya .hex3 apa kamu juga termasuk seperty mereka?????????
    from ridho_shr@yahoo.com
    mobile: 081342007730

  3. Waalikumussalam,

    A. Ridho… klo mau tahu gimana rasanya bersahabat ngan syetan coba aja nanya ma orang-orang yang anda lihat gi melaksanakannya…klo ana alhamdulillah bersahabatnya ma manusia aja…

  4. qu juga poenya sobat…

  5. indahnya sahabat…. sedih skali kala aq kehilangan sahabat….

  6. gooooood……………!!!!!
    bagus banget. excellent but gk konsisten kayaknya karena klo mau tulis about keperawatan yaaaa keperawatan aja gk usah di gabung dengan dlllllllll gt cu?!

  7. assalmualaikum..
    Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya…
    apa khabr uhti?? apa SKx penempatannya udh kluar?

  8. Assalamu’alaikum ukhti,

    Subhanallah, bagus sekali catatannya…
    Ana suka sekali..
    Bolehkah kita menjadi sahabat..??? ^^

    o y, ana mau izin copy boleh..????

  9. subhanallah. izin copy ya gan?

  10. assalamualaikum ukhti..
    subhanallah tulisan yang sangat bagus. izin copy yaaa 🙂

Tinggalkan Balasan ke arni cute Batalkan balasan