KONTRASEPSI HORMONAL

Kontrasepsi Hormonal

1.Pengertian

Kontrasepsi hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kehamilan dimana bahan bakunya mengandung preparat estrogen dan progesterone.

2. Jenis Kontrasepsi
Berdasarkan jenis dan cara pemakaiannya dikenal tiga macam kontrasepsi hormonal yaitu : Kontrasepsi Suntikan, Kontrasepsi Oral (Pil) Kontrasepsi Implant.

a. Kontrasepsi Suntikan
1)Depo provera yang mengandung medroxyprogestin acetate 50 Mg.
2)Cyclofem yang mengandung medroxyprogesteron acetate dan estrogen.
3)Norethindrone enanthate (Noresterat) 200 mg yang mengandung derivate testosteron.
Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntikan (Hartanto H.2004)
a) Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadinya ovulasi dengan jalan menekan pembentukan releasing faktor dari hipotalamus.
b) Mengentalkan lender serviks sehingga sulit untuk ditembus oleh spermatozoa.
c) Merubah suasana endometrium sehingga menjadi tidak sempurna untuk implantasi dari hasil konsepsi.

2.Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan ( Hartanto.H,2004 )
1)Noristerat pemberiannya sederhana diberikan 200 mg sekali setiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama 3 x suntikan pertama kemudian selanjutnya sekali tiap 12 minggu.
2)DMPA pemberiannya diberikan sekali dalam 12 minggu dengan dosis 150 mg.
3)Tingkat efektifitasnya tinggi
4)Tidak mengganggu pengeluaran laktasi dan tumbuh kembang bayi.
5)Suntikan tidak ada hubungannya dengan saat bersenggama.
6)Tidak perlu menyimpan atau membeli persediaan.
7)Kontrasepsi suntikan dapat dihentikan setelah 3 bulan dengan cara tidak disuntik ulang, sedangkan IUD dan implant yang non-bioderdable harus dikeluarkan oleh orang lain.
8)Bila perlu, wanita dapat menggunakan kontrasepsi suntikan tanpa perlu memberitahukan kepada siapapun termasuk suami atau keluarga lain.
9)Tidak ditemukan efek samping minor seperti pada POK yang disebabkan estrogen, antara lain mual atau efek samping yang lebih serius seperti timbulnya bekuan darah disamping estrogen juga dapat menekan produksi ASI.

b. Kerugian ( Hartanto,2004).
1)Perdarahan yang tidak menentu
2)terjadinya amenorhoe yang berkepanjangan
3)Berat badan yang bertambah
4)Sakit kepala
5)Kembalinya kesuburan agak terlambat beberapa bulan
6)Jika terdapat atau mengalami side efek dari suntikan tidak dapat ditarik lagi.
7)Masih mungkin terjadi kehamilan, karena mempunyai angka kegagalan 0.7%.
8)Pemberiannya harus dilakukan oleh orang yang profesional.
9)Menimbulkan rasa sakit akibat suntikan
10)Memerlukan biaya yang cukup tinggi.

3.Saat Pemberian Yang Tepat ( Wiknjosastro,2001)

a. Pasca persalinan
1). Segera diberika ketika masih di Rumah Sakit atau setelah 6 minggu post partum dan sebelum berkumpul dengan suami.
2). Tepat pada jadwal suntikan berikutnya.

b. Pasca Abortus
1). Segera setelah perawatan atau sebelum 14 hari.
2). Jadwal waktu suntikan yang diperhitungkan.

c. Interval.
1). Hari kelima menstruasi
2). Jadwal waktu suntikan diperhitungkan.

5. Kontra Indikasi ( Saifuddin,A.B,2003)
a. Tersangka hamil
b. Perdarahan ginekologi ( perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui penyebabnya
c. Tumor/keganasan
d. Penyakit jantung, hati, hipertensi, DM, penyakit paru-paru hebat.

6. Cara Penggunaan ( Saifuddin AB,2003).
Depo provera atau Depo progestin disuntikan secara intra muscular tiap 12 minggu dengan kelonggaran batas waktu suntik, biasa diberikan kurang satu minggu.

7. Efek Samping dan Penanggulangannya ( Hartanto,H.2004)

a. Efek samping ( Hartanto,H.2004)

1) Gangguan Haid :
a). Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi suntikan kecuali pada pemakaian cyclofem.
b). Spoting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.
c). metrorhagia yaitu perdarahan yang berlebihan jumlahnya

2) Keputihan
Adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari jalan lahir dan terasa mengganggu ( jarang terjadi)

3) Perubahan berat badan
Berat badan bertambah beberapa kilogram dalam beberapa bulan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan

4) Pusing dan sakit kepala
Rasa berputar /sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dari bagian kepala . Ini biasanya bersifat sementara.

5) Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit.

b. Penanggulangannya ( Saifuddin,A.B,2003)

1) Gangguan haid

a) Konseling
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan dapat menyebabkan gejala-gejala tersebut adalah akibat pengaruh hormonal suntikan dan biasanya gejala-gejala perdarahan tidak berlangsung lama

b) Pengobatan
Apabila pasien ingin mendapat haid, dapat diberikan pemberian Pil KB hari I sampai ke II masing masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV diberikan 1 x 1 selama 3 – 5 hari. Bila terjadi perdarahan, dapat pula diberikan preparat estrogen misalnya : Lymoral 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti. Setelah perdarahan berhenti, dapat dilaksanakan “tepering off” ( 1 x 1 tablet ).

2) Keputihan

a) Konseling :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa kontrasepsi suntikan jarang terjadi keputihan. Bila hal ini terjadi juga, harus dicari penyebabnya dan segera di berikan pengobatan.

b) Pengobatan :
Pengobatan medis biasanya tidak diperlukan. Pada kasus dimana cairan berlebihan dapat diberikan preparat Anti Cholinergis seperti extrabelladona 10 mg dosis 2 x 1 tablet untuk mengurangi cairan yang berlebihan. Perubahan warna dan bau biasanya disebabkan oleh adanya infeksi.

3) Perubahan Berat Badan

a) Konseling :

Menjelaskan kepada akseptor bahwa kenaikan berat badan adalah salah satu efek samping kontrasepsi suntikan. Kenaikan berat badan dapat juga disebabkan hal-hal lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Disamping itu dapat pula terjadi penurunan berat badan.

b) Pengobatan
Pengobatan diet merupakan pilihan utama. Dianjurkan untuk melaksanakan diet rendah kalori serta olahraga yang teratur. Bila terlalu kurus, dianjurkan untuk diet tinggi kalori, bila tidak berhasil dianjurkan untuk ganti cara kontrasepsi non hormonal.

4) Pusing dan Sakit Kepala

a) Konseling
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara.

b) Pengobatan
Pemberian anti prostaglandin untuk mengurangi keluhan acetosal 500mg, 3 x 1 tablet/hari

5) Hematoma

a) Konseling
Menjelaskan kepada calon akseptor mengenai kemungkinan efek samping

b) Pengobatan
Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari. Setelah itu diubah menjadi kompres hangat sehingga warna biru/kuning menjadi hilang.

8. Komplikasi dan Penanggulangannya ( Saifuddin A.B,2003)

a. Komplikasi.
Abses
Rasa sakit dan panas didaerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan. Biasanya diakibatkan karena pemakaian jarum suntik yang berulang dan tidak suci hama.

b. Penanggulangan
Pemberian antibiotic dosis tinggi ( Ampicilin 500 mg, 3 x 1 tablet / hari ).
Bila abses : Berikan kompres untuk mendinginkan infeksi / mematangkan abses misalnya kompres permanganas atau rivanol. Bila ada fluktuasi pada abses, dapat dilakukan insisi abses, setelah itu diberikan tampon dan drain jangan lupa berikan antibiotic sperti penatalaksanaan pada infeksi.

10. Tempat Pelayanan ( Wijono Wibisono, 2001)
a. Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin
b. Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah.
c. Poliklinik Keliling
d. Dokter / Bidan Praktek Swasta

b. Kontrasepsi Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung hormon estrogen dan progestrone yang digunakan untuk mencegah hamil.
Kontrasepsi oral terdiri atas lima macam yaitu :
1). Pil kombinasi, dalam satu pil terdapat estrogen dan progestrone sintetik yang diminum 3 kali seminggu.
2). Pil sekunseal, Pil ini dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka berdasarkan urutan hormon tersebut,estrogen hanya diberikan selama 14 – 16 hari pertama di ikuti oleh kombinasi progestrone dan estrogen selama 5 – 7 hari terakhir.
3). Pil mini, merupakan pil hormon yang hanya mengandung progestrone dalam dosis mini ( kurang dari 0,5 mg) yang harus diminum setiap hari termasuk pada saat haid.
4). Once a moth pil, pil hormon yang mengandung estrogen yang ” Long acting ” yaitu biasanya pil ini terutama diberikan untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang
5). Morning after pil, merupakan pil hormon yang mengandung estrogen dosis tinggi yang hanya diberikan untuk keadan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan kondom bocor.

Efek samping yang ditimbulkan kontrasepsi Oral ( Pil ).
1). Nousea
2). Nyeri payudara
3). Gangguan Haid
4). Hipertensi
5). Acne
6). Penambahan berat badan.

Keuntungan Kontrasepsi Oral ( Pil )
1). Mudah menggunakannya
2) Cocok untuk menunda kehamilan pertama dari pasangan usia subur muda.
3). Mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi
4). Dapat mencegah defesiensi zat besi (Fe)
5). Mengurangi resiko kanker ovarium.
6) Tidak mempengaruhi produksi ASI pada saat pemakaian pil yang mengandung estrogen.

c. Kontrasepsi Implant.

Kontrasepsi implant mekanisme kerjanya adalah menekan ovulasi membuat getah serviks menjadi kental dan membuat endometrium tidak sempat menerima hasil konsepsi.

d. Efek samping Implant

Pada umumnya efek samping yang ditimbulkan implant tidak berbahaya. Yang paling sering ditemukan adalah gangguan haid yang kejadiannya bervariasi pada setiap pemakaian, seperti pendarahan haid yang banyak atau sedikit, bahkan ada pemakaian yang tidak haid sama sekali. Keadaan ini biasanya terjadi 3 – 6 bulan pertama sesudah beberapa bulan kemudian. Efek samping lain yang mungkin timbul, tetapi jarang adalah sakit kepala, mual, mulut kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan berat badan.

e. Keuntungan Implant.
1). Efektifitas tinggi setelah dipasang
2). Sistem 6 kapsul memberikan perlindungan untuk 5 tahun.
3) Tidak mengandung estrogen
4) Efek kontraseptif segera berakhir setelah implantnya dikeluarkan
5). Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan konstant, sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi.
6). Dapat mencegah terjadinya anemia

f. Kerugian Implant.
1). Insersi dan pengeluaran harus dikeluarkan oleh tenaga terlatih.
2). Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan pengangkatan implant.
3). Lebih mahal
4). Sering timbul perubahan pola haid
5). Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.

SUMBER:

BKKBN, 1996, Apa Yang Anda Harus Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi,
Hartono hanifa, Keluarga Berencana dan Kontrasepsi

AKDR

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)

A.PENGERTIAN
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah suatu alat yang dimasukkan dan disimpan dalam rongga rahimdengan tujuan mencegah atau menjarangkan kehamilan dalam jangka waktu yang lama.

B.JENIS-JENIS AKDR
1.Menurut bentuknya, AKDR dibagi menjadi :
a.bentuk terbuka, seperti : Lippes Loop, Cupper-T, Cupper-7, Margulies, Spring Coil, Multiload, Nova-T, dan lain-lain
b.Bentuk tertutup, sperti : Ota Ring, Antigon, Grafeenberg ring, Hall-stone ring, dan lain-lain.
2.Menurut tambahan obat atau metal, AKDR dibagi menjadi :
a.medicated IUD, misalnya Cupper-T-200, Cupper-T-220, Cupper-T-300, Cupper-T-380 A, Cupper-7, nova-T, ML-Cu 250, ML-Cu 375, dan lain-lain.
b.Unmedicated IUD, misalnya Lippes Loop, Marguiles, Saf-T Coil, Antigon, dan lain-lain.

C.INDIKASI AKDR
1.Telah mempunyai anak hidup satu atau lebih,
2.Ingin menjarangkan kehamilan,
3.Sudah cukup anak hiduyp, tidak mau hamil lagi namun takut atau menolak cara permanent,
4.Tidak cocok menggunakan kontrasepsi hormonal karena mengidap penyakit jantung, hipertensi, dll.
5.Berusia diatas 35 tahun dimana kontrasepsi hormonal dapat kurang menguntungkan

D.KONTRAINDIKASI AKDR
1.Kehamilan
2.Peradangan panggul
3.Perdarahan uterus yang abnormal
4.Tumor pada organ panggul
5.Malformasi rahim
6.Cacat/kelainan bentuk panggul
7.Tumor pada rahim terutama jika submukosa
8.Nyeri haid hebat
9.Anemi berat dan gangguan pembekuan darah
10.Penyakit jantung rematik
11.Stenosis kanalis servikalis

E.KEUNTUNGAN AKDR
1.Hanya satu kali pemasangan
2.Tidak ada efek sistemik
3.Dapat mencegah kehamilan dalam jangka waktu panjang
4.Sederhana, ekonomis, dan mudah dipakai
5.Efektivitas tinggi
6.Kegagalan yang disebabkan sedikit
7.Kesuburan dapat pulih kembali
8.Tidak diperlukan pendidikan dan tingkat pendidikan tertentu dari akseptor.

F.EFEK SAMPING AKDR
1.Nyeri dan mulas
2.perdarahan : spotting atau perdarahan meno atau metroragi
3.keputihan
4.dismenorea
5.Disparenia
6.Ekspulsi
7.Infeksi
8.Translokasi-Dislokasi
9.Kehamilan dengan IUD insitu
10.IUD tertanam dalam dinding rahim

G.WAKTU PEMASANGAN AKDR
1.Sedang haid
2.pasca persalinan : sebelum ibu pulang, setelah 3 bulan ibu dipulangkan
3.pasca keguguran
4.Masa interval ( antara dua haid)
5.Sewaktu sektio Sesaria
6.After morning (dalam waktu 72 jam setelah berhubungan)

H.JADWAL PEMERIKSAAN ULANG AKDR
1.Satu minggu setelah pemasangan
2.Dua minggu setelah pemasangan
3.Satu bulan setelah pemeriksaan pertama
4.Tiga bulan setelah pemeriksaan kedua
5.Setiap enam bulan sampai 1 tahun

KB SUNTIK

KONTRASEPSI SUNTIKAN

A.PENGERTIAN
Kontrasepsi adalah suatu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan yang bertujuan untuk menjarangkan kehamilan, merencanakan jumlah anak dan meningkatkan kesejahteraan keluarga agar keluarga dapat memberikan perhatian dan pendidikan yang maksimal pada anak.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman

B.JENIS-JENIS KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2.Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston

C.CARA KERJA KONTRASEPSI SUNTIKAN
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur

D.KEUNTUNGAN DAN EFEK SAMPING SUNTIKAN
Keuntungan :
Efektifitasnya tinggi
Cara pemberiannya sederhana
Cukup aman
Kesuburan dapat kembali
Cocok bagi ibu-ibu yang sedang menyusui

Efek samping :
Gangguan haid
Mual, sakit kepala, penambahan berat badan
Kadang kala ibu mengeluh gairahnya menurun

E.CARA PEMBERIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Waktu Pemberian
Setelah melahirkan : hari ke 3 – 5 pasca salin dan setelah ASI berproduksi
Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2.Lokasi Penyuntikan
Daerah bokong/pantat
Daerah otot lengan atas

F.KONTRA INDIKASI KONTRASEPSI SUNTIKAN
1.Absolut
Hamil
Riwayat kanker payudara
Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya
2.Relatif
Riwayat gangguan jiwa
Riwayat penyakit payudara
Riwayat sakit kepala
Wanita yang ingin hamil dalam waktu 2 tahun ke depan
Wanita yang ingin hamil lebih cepat